Bagaimana kabarmu sayang?

Mentjeritakan Tjerita-Tjerita
1 min readMar 11, 2024

--

Photo by Richard Hirajeta on Unsplash

Bagaimana kabarmu sayang?

sajak sajak yang kau tinggalkan mulai basi di meja makan,

dihinggapi banyak lalat yang tak mengenal kata sopan,

dikerubungi semut semut dikira manisan.

Bagaimana kabarmu sayang?

tujuh tahun dan kau tak kunjung datang,

puisi-puisi milik Joko Pinurbo masih setia kupandang,

pun manis janjimu masih terus terbayang dalam kenang.

Bagaimana kabarmu sayang?

malam ini hujan lebat dan aku ditusuk dinginnya malam,

meringkuk dipeluk selimut katanya agar tidak demam,

aku bermimpi kita masih saling erat menggenggam.

Bagaimana kabarmu sayang?

aku masih suka merindu dan menyalahkan waktu,

mengapa cepat sangat ia menghapusmu,

padahal jarum-jarum kaku masih ingin berdansa dengan lugu,

bukan malah terjerat sendu dalam kotak pilu.

Bagaimana kabarmu sayang?

tak apa jika pesta raya surga membuatmu berdendang cita,

yang terpenting kau jauh-jauh dari laut neraka,

hanya saja satu hal yang sejak lama ingin kulempar tanya:

apa kau baik-baik saja melihatku tidak pernah absen dari rasa lara?

untuk mereka yang tengah menari ceria

© t j e r i t a

--

--